Jumat, 15 April 2011

Arenga Palm Sugar atau Gula Semut Aren

Gula semut Aren atau Indonesia Arenga Palm Sugar atau Palm Sugar atau Brown Sugar adalah gula merah (aren) yang berbentuk serbuk atau tepung dikenal dengan nama Arenga Palm Sugar. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon aren. Sebagai pemanis gula semut aren memiliki beberapa kelebihan:
Memiliki aroma khas yang merangsang selera.
Bentuk karamelnya bertekstur halus dan lembut.
Selain glukosa, gula semut aren mengandung protein kasar, mineral, vitamin C, riboflavin, thiamine, fosfor dan calsium.
Warna coklatnya adalah kandungan serat makanan yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.
Dalam Gula aren terkandung senyawa-senyawa yang berfungsi menghambat penyerapan kolesterol di saluran pencernaan.
Mudah larut.
Dapat disimpan dalam waktu kurang lebih satu tahun bahkan bisa sampai dua tahun tanpa mengalami perubahan setelah dikeringkan, dibungkus rapat dan ditaruh dalam ruangan bersuhu + 20ÂșC dengan RH 50 – 60%.

Gula Semut mempunyai banyak kegunaan. Sebagai pengganti gula pasir, gula semut sangat nikmat bila dipakai sebagai pemanis minuman teh dan kopi. Gula semut juga dapat sebagai penguat rasa dan penguat khasiat minuman kesehatan, gula semut dapat ditambahkan dalam seduhan kunyit asam, temulawak, wedang jahe dan mengkudu. Minuman ini tidak hanya sangat bermanfaat terhadap kebugaran tubuh tapi juga ramah di lidah.
 Selain berfungsi sebagai pemanis biasa, gula semut digunakan dalam industri roti (bakery), kue-kue, kecap, sirup, makanan bayi dan makanan lainnya, yang dimanfaatkan bukan hanya rasa manisnya tapi juga warna coklat dan coklat kehitamannya yang cantik untuk memperkuat tampilan fisik makanan.

  Selain gula semut aren juga ada gula merah dari kelapa. Gula merah kelapa dibuat dari nira pohon kelapa. Pada prinsipnya, pembuatan gula semut aren dan gula semut kelapa adalah sama. Pohon kelapa baru bisa disadap niranya apabila telah menghasilkan 3 tandan bunga yang baru membuka dan tandan yang termuda sudah mencapai 20 cm panjangnya, untuk pohon kelapa pada umumnya umurnya sekitar 8 tahun, sedangkan untuk kelapa hybrida umurnya sekitar 4 tahun. Mahkota pohon kelapa perlu dibersihkan dari semua kotoran begitu pula alat-alat yang akan digunakan harus dalam keadaan bersih. Nira dapat diperoleh dari tandan yang seludangnya belum mekar, setelah itu tangkai bunganya lalu dipukul pukul perlahan-lahan dan baru boleh disadap setelah 3-5 hari kemudian, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah keluarnya. Kemudia mayang dipotong ujungnya ± 10 cm dengan pisau tajam, kira-kira seminggu kemudian niranya sudah akan keluar.

Agar niranya tidak asam serta kotorannya mengendap dan qulanya nanti berwarna kuning muda, maka perlu ditambahkan 1 sendok makan kapur sirih atau larutan Na-bisulfit secukupnya (1 sendok Nabisulfit dalam 2 liter air). warna gula dapat ditentukan dengan pekat/tidaknya larutan ini
 Hal yang perlu diperhatikan adalah penyadapan dilakukan pagi sebelum pukul 08.00 dan sore setelah pukul 16.00, sebelum bumbung/wadah dipasang kembali guna penderesan berikutnya, mayang dipotong sedikit dengan sekali sentuhan agar bias melancarkan keluarnya nira. Setiap mayang dapat diambil niranya selama ± 40 hari, pagi dan sore.hari. Nira yang baik bercirikan masih segar, rasa manis, harum, tidak berwarna dengan kadar gula 12% dan derajat keasaman (pH)nya antara 6,0 – 7,0. Sedangkan nira yang jelek pHnya >6,0 dan bila digunakan, mutu gulanya akan ikut jelek.

Berikut ini langkah-langkah pembuatan gula semut :
 Bagian persiapan alat:
 a.Bersihkan bambu/lodong dengan menggunakan air panas. Lalu asaplah lodong tersebut dan keringkan sampai tidak terdapat sisa bintik air dalam lubang bambu.
 b.Wajan harus dalam keadaan kering dan bersih.
 c.Raru (pengawet) dari akar kawao sepanjang sekitar tiga sentimeter memarkan dan masukkan ke dalam bambu. Penggunaan kawao ditujukan agar air sadapan aren tidak asam.
 d.Gunakan sodet yang terbuat dari bambu/kayu.
 e.Buatlah alat penggiling dari tempurung kelapa tua yang sudah dibelah dua dan diberi pegangan.
 f.Gunakan kasa nyamuk anti karat, ukuran 30 x 30 cm untuk menyaring gula semut.

Langkah-langkah pembuatan:
 a.Air aren (lahang) hasil sadapan disaring dengan menggunakan kain bersih dan langsung ditampung dalam wajan.
 b.Atur perapian dalam keadaan stabil (besar) dengan menggunakan kayu bakar. Lama proses pengolahan kurang lebih enam jam. (Suhu 110-120).
 c. Setelah rebusan air aren mendidih dan terlihat calon gula menempel di sekeliling wajan, masukkan satu sendok minyak kelapa (untuk ukuran pengolahan air aren satu katel).
 d.Kecilkan api, setelah gula tampak mengering di sekeliling wajan, lalu angkat wajan dari tungku.
 e.Aduklah gula tersebut dengan menggunakan sodet yang terbuat dari bambu/kayu.
 f.Gilinglah gula yang masih di dalam wajan dengan menggunakan gilingan yang terbuat dari tempurung kelapa (tempurung dibelah dua dan diberi pegangan di dalamnya).
 g.Setelah selesai digiling, diamkan agar gula dalam keadaan dingin.
 h.Setelah dingin, ayaklah (20 mess) gula tersebut dengan menggunakan kain kasa anti karat.
 i.Gula semut siap dikemas.

(Sumber : Diolah dari berbagai sumber)


Untuk informasi harga gula semut produksi kami, Hubungi :
Nuraidah atau Budi HP: 085223678279 - 082118123499

Tidak ada komentar:

Posting Komentar